26 Desember 2013

Diprotes, Pengunaan Foto Gus Dur Oleh Muhaimin

Jakarta - Mantan Anggota Fraksi PKB DPR RI Effendy Choirie menegaskan bahwa protes yang disampaikan oleh putri Alm. KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) terkait pemasangan foto beliau oleh Sekjen DPP PKB Imam Nahrawi dan politisi PKB menjelang pemilu 2014 ini, sebagai hal yang wajar dan memang harus dilurtuskan, karena fakta politik sebelumnya Gus Dur dengan kasat mata disingkirkan oleh Muhaimin dan kawan-kawan.
Bahkan keluarganya pun ditutup pintu politiknya oleh PKB. Karena itu aneh dan tidak masuk akal, jika mereka menjelang pemilu 2014 ini memakai foto dan slogan-slogan Gus Dur untuk kepentingan politik pragmatisnya. Bukan untuk kepentingan bangsa dan negara.
"Protes Yenny Wahid dan keluarganya, serta Gusdurian-pengikut, loyalis, dan pecinta setia Gus Dur, yang berseberangan dengan Muhaimin dkk selama ini adalah wajar dan sebagai suatu keharusan untuk meluruskan sejarah politik PKB itu sendiri," tandas Gus Choi-sapaan akrab Effendy Choirie pada wartawan di Jakarta, Rabu (25/12/2013).
Menurut Gus Choi, protes keluarga Gus Dur dan Gusdurian adalah sebagai kewajiban untuk meluruskan sejarah PKB dan Gus Dur, sendiri. "Bahwa rakyat tahu kalau Gus Dur telah dikhianati, disingkirkan, dan bahkan pengikut dan pecinta Gus Dur beserta keluarganya, jelas-jelas didzalimi oleh Muhaimin dkk. Tapi kini mereka malah akan memanfaatkan Gus Dur untuk kepentingan politik sempit mereka sendiri. Itu jelas pengkhianatan dan mengingkari sejarah politik PKB," tambahnya.
Karena itu kata Gus Gus Choi, mestinya para politisi PKB itu sadar dengan kesadaran politik yang tinggi bahwa Gus Dur memang milik bangsa, dan semestinya dimanfaatkan untuk kepentingan kebangsaan yang lebih besar, bukan politik segelintir avounturir-petualang politik, yang nyata-nyata telah berkhianat pada Gus Dur.
"Jadi, mesti disadari bahwa protes keluarga Gus Dur dan masyarakat itu untuk meluruskan sejarah politik PKB, dan memang PKB telah menyimpang dari perjuangan Gus Dur. Anehnya, kok membawa-bawa nama Gus Dur? Kan dewan syuronya KH. Aziz Masyhuri pengasuh pesantren Pacul Gowang, Jombang itu. Figur dia inilah yang mestinya dipasang untuk kepentingan politik pragmatis itu," pungkasnya kecewa.
Sebelumnya, baliho Sekjen DPP PKB Imam Nahrawi di Surabaya dirusak dan dirobek-robek massa karena memasang foto Gus Dur. Karena itu Zannuba Arifah Chafsoh (Yenny Wahid) dan Gusdurian mengingatkan elit PKB untuk tidak memasang foto Gus Dur tersebut. Apalagi dengan jelas surat larangan itu diteken secara resmi oleh Gus Dur pada Agustus 2008 pasca Muktamar Parung 2007 dan putusan pengadilan Jakarta Selatan dan Mahkamah Agung pada 2008, yang memenangkan Muhaimin Iskandar dkk sebagai kelompok yang berhak memimpin PKB. Ketika itu kuasa hukumnya adalah Firman Wijaya, yang juga menangani kasus Anas Urbaningrum (Hambalang), dan Ratut Atut Chosiyah (Pilkada Lebak, dan Alkes Provinsi Banten) sekarang ini. (sr purwady)

Sumber : http://edisinews.com (25 Desember 2013)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar