03 November 2008

Anekdot

Tanya Jawab dengan Gus Dur




Cerita dari Gus Dur Waktu Jalan-jalan.

Ditulis oleh Mohamad Misbah, SH, Senin, 05 Mei 2008 17:08


Cerita dari Gus Dur, Bill Clinton, dan Jacques Chirac Saking udah bosannya keliling dunia, Gus Dur coba cari suasana di pesawat RI - 01. Kali ini dia mengundang Presiden AS dan Perancis terbang bersama Gus Dur buat keliling dunia. Boleh dong..., emangnya AS dan Perancis aja yg punya pesawat kepresidenan. Seperti biasa, setiap presiden selalu ingin memamerkan apa yang menjadi kebanggaan negerinya. Tidak lama kemudian presiden Amerika, Clinton mengeluarkan tangannya dan sesaat kemudian dia berkata : "Wah kita sedang berada di atas New York!" Presiden Indonesia (Gus Dur) : "Lho kok bisa tau sih?" "Itu.. patung Liberty kepegang!", jawab Clinton dengan bangganya. Nggak mau kalah presiden Perancis, Jacques Chirac, ikut menjulurkan tangannya keluar. "Tau nggak...? kita sedang berada di atas kota Paris !!!", katanya dengan sombongnya. Presiden Indonesia: "Wah... kok bisa tau juga?" "Itu.. menara Eiffel kepegang!", sahut presiden Perancis tersebut. Karena disombongin sama Clinton dan Chirac, giliran Gus Dur yang menjulurkan tangannya keluar pesawat... "Wah... kita sedang berada di atas Tanah Abang!!!", teriak Gus Dur. "Lho kok bisa tau sih?" tanya Clinton dan Chirac dengan nada heran karena mereka semua tahu kalau Gus Dur itu kan nggak bisa ngeliat. Jawab Gus Dur "Ini... jam tangan saya ilang...", jawab Gus Dur kalem...........

1 komentar:

  1. Gus Dur adalah pribadi penuh humor yang saya hormati. Banyak orang yang tidak mengerti tentang beliau, demikian saya. Jika saya ditanya apa yang anda mengerti dari sosok Gus Dur, maka saya akan jawab dengan tegas bahwa Gus Dur adalah seorang bijaksana dan pemberani titik. Jika banyak kebanyakan orang besar yang "seperti beliau" kelihatan kaku, dan sering berbicara atas nama hukum ini, hukum itu, maka Gus Dur akan sering berbicara atas nama akal sehat, perikemanusiaan dan perikeadilan.

    Lihat saja apa yang beliau lakukan untuk orang-orang Cina, Gus Dur menghapuskan peraturan yang mengekang kebudayaan mereka, sehingga mereka bisa kembali menghirup udara kebebasan di Indonesia dengan sebebas-bebasnya. Saya yakin orang-orang Cina di Indonesia pasti akan berterimakasih atas jasanya itu.

    Masihkah ingat dengan kasus Inul VS Roma Irama. Beliau sangat marah dengan apa yang dilakukan Roma kepada Inul. Mungkin apa yang terdengar sampai ditelinga saya adalah "tidak boleh ada yang namanya pemaksaan di atas tanah Republik Indonesia ini"

    Orang yang punya prinsip, tajam dalam menilai situasi dan kondisi, pejuang kemerdekaan sejati. Saya sangat mengaguminya.

    BalasHapus